Langsung ke konten utama

Ajari Aku Mengeja

Kadang aku berpikir kenapa hal-hal yang ada di bumi ini sangat rumit, banyak dan penuh. Hampir-hampir aku kurang paham dengan apa yang terjadi. Hampir-hampir aku salah arti. Hampir-hampir aku bahkan tidak mengerti. Semua membuat aku menjadi pusing. Dibuatnya aku tidak bisa tidur. Dibuatnya aku selalu ingin bercerita.

Hingga sampai aku bertemu denganmu. Melihatmu, dan aku menjadi tambah tidak mengerti bahkan aku benar-benar khawatir. Seketika hawatir pada diriku sendiri. Apalagi ditambah dengan sorot matamu, tingkahmu, bahkan ucapanmu hingga hela nafasmu. Entahlah aku benar-benar takut dibuatnya. Benar-benar takut. Aku takut salah membaca. Aku makin takut salah membaca yang ada dalam dirimu. Ketakutan yang kadang membuatku malah suka senyum sendiri. Ketakutan yang membuatku kadang marah bahkan kadang curiga. Sungguh aku ingin mengerti. Kusimpan dalam-dalam tanya dalam hatiku, "mengapa begini?" Bolehkah aku memintamu untuk ajari aku mengeja? Sedikit saja.

Ajari aku, aku ingin bisa mengeja segala yang terjadi, agar aku tidak salah membaca apalagi hingga salah arti
Ajari aku, aku ingin bisa mengeja bahasa tubuhmu yang begitu rumit hingga aku kadang terpaku
Ajari aku, Aku ingin bisa mengeja detak waktu agar aku lebih bersabar dalam menunggumu benar-benar datang
Ajari aku, sungguh aku ingin benar-benar mengeja saja karena engkau kini bagaikan kumpulan huruf-huruf yang selalu ingin aku artikan satu-persatu. Ingin aku urai maknanya, hingga tidak akan ada salah arti lagi. Hingga aku faham dan yakin jika aku tidak melakukan kesalahan karena telah mengajamu.

Dariku yang akan selalu mengejamu tanpa henti
Emi is Amy


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu, yang terlahir dari rahim yang sama

Kepada adikku tersayang, yang terlahir dari rahim yang sama. Saat pertama kali aku tahu kau lahir, betapa senangnya aku saat itu, kerena aku tidak akan sendirian lagi. Meskipun kadang aku galak atau bahkan sangat galak padamu, aku harap kamu memakluminya. Aku membawa sifat dasar seorang kakak, keras kepala hingga kini. Aku sadar aku bukan manusia paling baik di dunia ini. Aku juga bukan manusia dengan penuh kesabaran. Tapi aku berusaha menjadi sosok yang senantiasa melindungi dan menjaga keluarga dan orang-orang yang aku sayang termasuk kamu dalam hal apapun. Sebagai seorang kakak yang mungkin kadang jahat dan galak kepadamu, biarlah aku sedikit menuliskan doa-doaku dan harapan-harapanku. Karena aku terlalu lemah untuk mengucapkannya secara langsung kepadamu. Adikku, kuucapkan selamat atas usiamu yang baru saja bertambah satu, yang kini tak pantas lagi jika aku sebut sebagai anak-anak. Selamat karena telah melewati beberapa fase yang membawamu hingga pada titik ini. Selamat karena

Antara menemukan atau mencari

Menemukan atau mencari? Manakah tugasku? Manakah tugasmu? Aku yang menunggumu? Atau kau yang pasti datang menemuiku? Aku tidaklah pandai dalam menyimpan Akupun tidaklah pandai dalam mencari Namun Tuhan mengizinkan aku menemukan Sesuatu yang bahkan aku belum cari Jika ini sebuah takdir Biarkan Tuhan melanjutkan apa yang seharusnya menjadi takdir Biarkan Tuhan mengaturnya apa yang ada dalam garis tanganku, tanganmu Jika bertemunya aku denganmu adalah takdirku juga takdirmu, biarkan Tuhan merancangnya dengan sangat indah Toh akupun belum merancang apapun sebelum melihatmu Namun Jika ini adalah jawaban atas doa-doa Doamu, doaku Biarkan doa menuntun jalan ini Aku tidak akan menuntut apapun kepada Tuhanku Karena aku tidak berhak atas itu Hakku adalah menerima, meski tugasku adalah berdoa, ya meminta Karena yang sejati bukan datang karena terpaksa Karena yang sejati datang disaat yang tepat, tanpa terlalu dan terlewat Karena yang sejati akan datang meskipun dia ta