Langsung ke konten utama

Antara menemukan atau mencari

Menemukan atau mencari?
Manakah tugasku?
Manakah tugasmu?
Aku yang menunggumu?
Atau kau yang pasti datang menemuiku?

Aku tidaklah pandai dalam menyimpan
Akupun tidaklah pandai dalam mencari
Namun Tuhan mengizinkan aku menemukan
Sesuatu yang bahkan aku belum cari

Jika ini sebuah takdir
Biarkan Tuhan melanjutkan apa yang seharusnya menjadi takdir
Biarkan Tuhan mengaturnya apa yang ada dalam garis tanganku, tanganmu


Jika bertemunya aku denganmu adalah takdirku juga takdirmu, biarkan Tuhan merancangnya dengan sangat indah
Toh akupun belum merancang apapun sebelum melihatmu

Namun
Jika ini adalah jawaban atas doa-doa
Doamu, doaku
Biarkan doa menuntun jalan ini
Aku tidak akan menuntut apapun kepada Tuhanku
Karena aku tidak berhak atas itu

Hakku adalah menerima, meski tugasku adalah berdoa, ya meminta
Karena yang sejati bukan datang karena terpaksa
Karena yang sejati datang disaat yang tepat, tanpa terlalu dan terlewat
Karena yang sejati akan datang meskipun dia tau akan pergi
Setidaknya yang sejati tau jalan pulang untuk kembali

Antara mencari dan menemukan
Manakah tugasku?
Manakah tugasmu?

Kulipat tanya dalam semoga
Doaku dan doamu segera dipertemukan
Terserah yang mana tugasku, tugasmu
Bila tiba saatnya tentulah Tuhan izinkan kita jumpa tanpa terpaksa

Dan semua, antara mencari dan menemukan



-EmizingLuviana-


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu, yang terlahir dari rahim yang sama

Kepada adikku tersayang, yang terlahir dari rahim yang sama. Saat pertama kali aku tahu kau lahir, betapa senangnya aku saat itu, kerena aku tidak akan sendirian lagi. Meskipun kadang aku galak atau bahkan sangat galak padamu, aku harap kamu memakluminya. Aku membawa sifat dasar seorang kakak, keras kepala hingga kini. Aku sadar aku bukan manusia paling baik di dunia ini. Aku juga bukan manusia dengan penuh kesabaran. Tapi aku berusaha menjadi sosok yang senantiasa melindungi dan menjaga keluarga dan orang-orang yang aku sayang termasuk kamu dalam hal apapun. Sebagai seorang kakak yang mungkin kadang jahat dan galak kepadamu, biarlah aku sedikit menuliskan doa-doaku dan harapan-harapanku. Karena aku terlalu lemah untuk mengucapkannya secara langsung kepadamu. Adikku, kuucapkan selamat atas usiamu yang baru saja bertambah satu, yang kini tak pantas lagi jika aku sebut sebagai anak-anak. Selamat karena telah melewati beberapa fase yang membawamu hingga pada titik ini. Selamat karena